PJ. WALI KOTA BEKASI SAKSIKAN
MENKUMHAM DINOBATKAN GELAR SINATRIA PINAYUNGAN DARI MASYARAKAT ADAT JAWA BARAT
Selasa, 23 Juli 2024
Kabupaten
Bandung – Sebagai bentuk apresiasi guna mengakui dan menghargai kontribusi
serta keberhasilan Masyarakat Adat Sunda dalam menjaga, melestarikan, dan
mengembangkan Kekayaan Intelektual Budaya, dan melestarikan keberagaman budaya
di Indonesia khususnya di wilayah Jawa Barat, Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia (Kemenkumham) berikan Sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal (KIK)
Baresan Olot Masyarakat Adat (BOMA) untuk 10 Kota Kabupaten dan 1 (satu) Sertifikat
Indikasi Geografis (IG).
Menkumham
R.I Yasonna H. Laoly serahkan langsung Sertifikat KIK dan IG kepada penerima
yang dilaksanakan di Sekretariat BOMA Jawa Barat, Alam Sentosa, Kawasan
Ekowisata dan Budaya Jawa Barat Jl. Pasir Impun Atas 5A Kabupaten Bandung pada
Selasa (23/07) yang dirangkaikan dengan Penganugerahan Gelar Kehormatan
Masyarakat Adat Jawa Barat sebagai Sinatria Pinayungan kepada Menkumham Yasonna
H. Laoly.
Hal
tersebut didasarkan atas dasar penilaian para Olot Masyarakat Adat terhadap
kinerja kepemimpinan Menkumham R.I yang dinilai banyak memberi perhatian
terhadap Hak Perlindungan Kekayaan Intelektual dan Pengayom.
Pj.
Wali Kota Bekasi Gani Muhamad berkesempatan langsung menyaksikan penyematan
anugerah tersebut sekaligus menyaksikan berbagai penampilan seni dan budaya
dari beragam Masyarakat Adat Jawa Barat yang dikemas dalam gelaran Pinton Ajen.
Menkumham Yasonna H. Laoly dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada seluruh Olot Masyarakat Adat Jawa Barat yang telah memberikannya gelar kehormatan. Menurutnya, “kehadiran kita pada hari ini merupakan perwujudan dari komitmen bersama dalam mengembangkan Ekosistem Kekayaan Intelektual di Indonesia yang menjadi sangat kontekstual dengan visi Indonesia tahun 2045 menuju Indonesia emas,” ujarnya.
Atas
kehadirannya hari ini, Gani Muhamad mengaku bahwa, “hal ini merupakan
pengalaman yang sangat berkesan bagi saya. Saya bisa bertemu para olot atau
sepuh atau pemangku adat dari berbagai daerah se- Jawa Barat sekaligus melihat
keindahan alam di sekitar yang sangat terawat dan terjaga dan juga melihat
berbagai kekayaan alam yang melimpah di sini yang bermanfaat untuk menghasilkan
produk-produk pertanian,” ucap Gani Muhamad.
Terkait
Masyarakat Adat, di Kota Bekasi terdapat Kampung Adat Kranggan yang patut
dibanggakan karena masih memegang teguh adat istiadat serta kebudayaan turun
menurut dari para olot atau sepuh di sana, sehingga event tersebut menjadi
motivasi tersendiri bagi Gani Muhamad untuk dapat mengajak khalayak luas dalam
melestarikan ciri khas di Kota Bekasi.
“Masyarakat
Kota Bekasi harus bangga bahwa di wilayah Jatisampurna, kita punya Kampung
Kranggan, dimana beberapa waktu yang lalu baru saja menggelar tradisi
Babaritan: Opat Mandahar Kalima Pancer, sebuah tradisi turun menurun yang masih
terjaga dan patut untuk diketahui khalayak luas bahwasannya di Kota Bekasi
masih kental akan kebudayaan khasnya, untuk itu mari bersama kita rawat dan
kita jaga,” tutup Gani Muhamad.