TALKSHOW BPTJ
Peristiwa pulang ke kampung halaman menjelangLebaran atau biasa disebut mudik merupakanfenomena sosial budaya yang telah berlangsunglama di Indonesia. Fenomena ini dari waktu kewaktu telah berkembang sedemikian rupa sejalandengan berkembangnya urbanisasi di sebagianbesar wilayah di Indonesia. Kemudian sejakdilakukan pencabutan kebijakan PPKM COVID 19 per tanggal 31 Desember 2022 telah berdampakbesar terhadap sektor transportasi, dimanameningkatkan mobilitas dan aktivitas masyarakatyang berdampak terhadap kemacetan lantaranmasifnya penggunaan kendaraan bermotor pribadi. Terlebih jika melihat kegiatan Mudik di tahun 2023, dimana tidak ada pembatasan pelaku perjalananmasyarakat sehingga menimbulkan tingginya aruspergerakan saat masa mudik lebaran.
Berdasarkan hasil Survei Potensi PergerakanAngkutan Lebaran Tahun 2024 yang dilakukan olehBadan Kebijakan Transportasi KementerianPerhubungan bahwa Potensi Pergerakan NasionalPada Lebaran 2024 adalah 71,7% (193,6 jutaorang), hal ini meningkat cukup signifikan dari tahunsebelumnya (2023) yaitu di angka 45,8% (123,8 jutaorang).
Asal pergerakan masyarakat diprediksi didominasidari Pulau Jawa, yaitu sebesar 59,54% atausebanyak 108,63 juta orang. Sebanyak lima daerahasal pemudik terbanyak, yaitu Jawa Timur 16,17% (31,3 juta orang), Jabodetabek 14,68% (28,43 jutaorang), Jawa Tengah 13,48% (26,11 juta orang), Jawa Barat (Non Bodebek) 11,77% (22,79 jutaorang), dan Sumatra Utara 5,51% (10,67 jutaorang).
Sementara itu, lima daerah tujuan perjalananmasyarakat tertinggi adalah Jawa Tengah 31,81% (61,6 juta orang). Disusul oleh Jawa Timur 19,44% (37,6 juta orang), Jawa Barat 16,59% (32,1 jutaorang), DI Yogyakarta 6,06% (11,7 juta orang), danDKI Jakarta 3,35% (6,4 juta orang).
Walaupun potensi pergerakan pemudik yang berasaldari Jabodetabek diperkirakan mencapai 14,68 % atau sebanyak 28,43 juta orang, namun wilayah DKI Jakarta tetap menjadi salah satu daerah tujuanpemudik keempat terbanyak (3,35% atau 6,4 orang). Hal ini menunjukkan bahwa pada mudik tahun 2024 masih terdapat mudik lokal yang cukup besar yang akan terjadi. Para pemudik lokal biasanyamelakukan perjalanan saat masa Lebaran dengantujuan silaturahmi atau memanfaatkan waktu liburlebaran ke destinasi wisata di wilayah Jabodetabek.
Kemudian pilihan angkutan umum massal, yaituModa Kereta Api di peringkat pertama denganpersentase 20,30% (39,32 juta) dan Bus 19,37% (37,51 juta) menjadi pilihan moda yang terbanyakpertama dan kedua, kemudian kendaraan pribadidan sepeda motor masih diminati di peringkat ketigadan keempat. Hal ini menunjukkan bahwamasyarakat sudah mulai memilih transportasimassal sebagai pilihan moda untuk melakukanmudik, dan hal ini perlu terus diklasifikasikan agar semakin tinggi peminat pengguna transportasimassal di masa Mudik Lebaran di tahun berikutnya.
Pemerintah Pusat dengan ini KementerianPerhubungan bersama pemangku kepentingandiantaranya Instansi Pemerintah Daerah, BUMN, serta pihak swasta bersama – sama akanmelakukan langkah persiapan baik secaraoperasional maupun kebijakan dalam pengendalian, pengaturan transportasi, dan penangan secarakomprehensif agar dapat mengantisipasi terjadinyalonjakan pemudik yang mengakibatkan kepadatan disimpul dan di ruas jalan
Kebijakan melalui Pemerintah Surat KeputusanBersama (SKB) Menteri Agama (Menag), MenteriKetenagakerjaan (Menaker), MenteriPendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi (Menteri PANRB) Nomor 855 Tahun 2023, Nomor 3 Tahun 2023, Nomor 4 Tahun 2023 tentangHari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024. Melalui SKB tersebut, cuti bersama Idul fitri 1445 Hijriah/2024 Masehi menetapkan tanggal 10-11 April sebagai Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, dantanggal 8,9,12, dan 15 sebagai tanggal cuti bersamaHari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Pemerintah melaluiMenteri Perhubungan menghimbau masyarakatagar bisa melakukan perjalanan mudik lebih awalsebelum puncak arus mudik 5-8 April 2024.Tujuannya untuk menghindari penumpukan arusmudik pada satu waktu sehingga mudik lebih amandan nyaman.
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan yang memiliki tugasmengelola sistem transportasi di wilayahJabodetabek, melalui koordinasi dan sinkronisasidengan seluruh stakeholder, turut berperan aktifdalam menjamin penyelenggaraan angkutanLebaran di Tahun 2024 agar dapat berjalan denganbaik.
Selain itu momentum penyelenggaraan AngkutanLebaran Tahun 2024, idealnya dapat dimanfaatkanuntuk dapat menyelenggarakan kegiatan komunikasipublik yang diselaraskan dengan strategikomunikasi Kemenhub pada Angkutan LebaranTahun 2024, yaitu “Mudik Ceria, Penuh Makna”. Agar meningkatkan pemahaman masyarakat untukmelakukan kegiatan mudik dengan selamat, aman, dan nyaman sehingga terwujud mudik yang ceria dan penuh cerita bermakna.